Hasuna.co.id – Sahabat Hasuna, baik umroh maupun haji merupakan ibadah yang sangat penting untuk di laksanakan. Namun sering kali muncul pertanyaan perihal keutamaan antara keduanya. Pertanyaan yang sering muncul adalah bolehkan melaksanakan umroh dahulu sebelum haji? Apakah secara syariat hal tersebut diperbolehkan?
Selain pertanyaan diatas, kadang muncul juga pertanyaan semacam ini. Apakah setelah berumroh kemudian wajib juga bagi seorang muslim untuk berhaji? Tentu saja hal-hal seperti ini perlu dipahami terlebih dahulu sebelum seorang muslim berangkat ke tanah suci, baik melaksanakan umroh maupun haji. Agar pelaksanaan ibadah seorang muslim tersebut tidak didasari oleh keraguan, namun sudah berdasarkan oleh ilmu.
Dalam menjalankan ibadah, sudah seharusnya kita mencontoh Rasulullah SAW sebagai teladan umat Islam. Termasuk juga ibadah umroh dan haji yang hendak kita lakukan. Nabi Muhammad SAW sebelumnya pernah melakukan umroh sebelum haji.
Rasulullah pernah mencontohkan ibadah umroh sebelum haji. Bahkan tidak hanya sekali, beliau melakukannya sebanyak tiga kali. Selama perjalanan hidupnya, Rasulullah SAW melakukan sekali ibadah haji dan empat kali ibadah umroh. 3 diantara ibadah umroh tersebut dilakukan sebelum Rasulullah beribadah haji.
Hal ini sesuai dengan HR. Ahmad 2249 bahwa sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang menjelaskan jika Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam melakukan umroh Hudaibiyah, umroh Qadha, umroh Ji’ranah, dan umrah terakhir bersamaan dengan haji. Hadits ini juga dishahihkan oleh Syu’aib al-Arnauth.
Dari hadits di atas Rasulullah melaksanakan ibadah umroh sebanyak 4 kali dan ibadah haji sebanyak 1 kali semasa hidup Beliau. Umroh pertama adalah umroh Hudaibiyah. Umroh ini beliau laksanakan pada tahun 6 hijriyah. Namun diperjalanan beliau menemui hadangan dari kaum kafir Quraisy. Di sinilah perjanjian Hudaibiyah dibuat.
Umroh kedua yang beliau laksanakan adalah umroh Qadha. Umroh yang kedua ini dilakukan pada tahun 7 hijriyah. Rasulullah SAW berpesan agar semua yang ikut hadir dalam perjanjian Hudaibiyah ikut andil dalam pelaksanaan umroh Qadha. Saat melakukan umroh yang kedua ini Rasulullah ditemani oleh 2000 orang sahabat.
Umroh ketiga dilaksanakan sebelum beliau melaksanakan haji. Ini sekaligus menjadi landasan bolehnya berumroh sebelum berhaji. Kemudian umroh keempat Rasulullah dilakukan bersamaan dengan haji pada tahun 10 hijriyah.
Ada banyak ulama yang menyepakati matan hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma di atas. Seperti Imam az-Zarqani dalam kitabnya Syarh-Muwatha’, 2/353.
Bagi mereka yang masih memiliki kesanggupan dari segi fisik maupun finansial, wajib baginya untuk melaksanakan haji setelah umroh. Namun, bagi yang tidak lagi memiliki kemampuan, ada ruksoh untuk tidak melakukannya, sesuai firman Allah SWT pada QS. Ali Imron ayat 97 yang artinya:
Menjadi kewajiban semua kepada Allah, untuk melakukan haji ke Baitullah, bagi siapa saja yang mampu menempuh jalan ke sana.
Bagi sahabat yang masih ragu mengenai boleh tidaknya berumroh sebelum haji, konsultasikan persoalan Anda pada Hasuna Tour. Kami merupakan penyedia jasa tour travel umroh dan haji terpercaya di Yogyakarta. Hubungi kami melalui WA berikut ini: