Air Zamzam, ini sering kali menjadi oleh-oleh yang paling ditunggu oleh saudara dan anggota keluarga saat kita pulang dari tanah suci. Begitu istimewanya air Zamzam ini dibanding dengan air lainnya, baik itu air mineral kemasan, air sumur, atau air dari mata air pegunungan.
Dari riwayat yang diketahui, sumber mata air Zamzam ini mulanya pertama kali ditemukan oleh Siti Hajar, istri nabi Ibrahim. Ketika sang putra, Ismail kehausan di tengah padang pasir, Siti Hajar berlari-lari kecil diantara bukit Shafa dan Marwa.
Kemudian atas petunjuk dari malaikat Jibril, Siti Hajar menghentakkan kaki beberapa kali dan kemudian bumi pun menyemburkan air. Dan kemudian menjadi sumber mata air yang tidak pernah surut hingga saat ini, kita kenal dengan air Zamzam. Air Zamzam memiliki banyak keistimewaan dan keunikan, berikut beberapa keunikannya.
Punya banyak nama
Guru Besar Sejarah Islam ‘Ain Syams University Kairo Mesir Ali Husni dalam Tarikh al Ka’bah (2004), menyebutkan beberapa nama lain Zamzam yang pernah masyhur di kalangan Arab. Yakni zimam, zamazim, hazmah jibril, hazmatul malik, ar rakhdakh, dan al hazmah.
Pernah Hilang
Masih dalam buku yang sama, Ali Husni juga menyebutkan bahwa keberadaan sumur Zamzam pernah hilang setelah ditimbun oleh salah satu penguasa Makkah bernama Madhad bin Amru al Jurhumi. Pada masa itu sumur Zamzam ditimbun dengan pasir untuk menghilangkan jejak dan menyelamatkan harta bendanya saat diserang musuh.
Mempunyai tiga mata air berbeda
Muslim Nasution mengutip hasil penelitian yang menyatakan sumber mata air Zamzam pertama berasal dari mata air berukuran tinggi 30 centimeter dan panjang 45 cm. Mata air ini memancar deras dari arah kakbah. Mata air kedua berasal dari Jabal Qubis atau tempat dikumandangkannya azan di sekitar kakbah. Sumber air Zamzam ketiga memancar dari celah-celah batu sumur dari arah gunung Jabal Abi Qubis.
Kandungan mineral lima kali lipat
Dari hasil analisa yang dilakukan di sebuah laboratorium, Zamzam diketahui mengandung Klor (C1) hingga 159,75 sedangkan air kemasan hanya sebanyak 30 cl. Ketika menilik kandungan sulfat juga serupa, kandungan pada air Zamzam tercatat menunjukkan angka 140 sedangkan Moya Safa hanya 27. Begitu juga dengan kandungan kalsium, air Zamzam menunjukkan hasil mencapai 158,8 sementara air kemasan hanya 20 Ca saja.
Tidak pernah kering
Fakta yang mencengangkan adalah sumber air Zamzam ini tidak pernah kekeringan. Setiap harinya ribuan jamaah haji dan umroh mengambil air tersebut, akan tetapi selalu saja mata airnya mampu untuk mencukupi kebutuhan jamaah. Diketahui sumber mata air Zamzam ini mampu menyuplai air sebanyak 8.000 liter air per menit.