Hasuna.co.id – Halo sahabat Hasuna, mungkin saja diantara sahabat ada yang sedang ingin berlatih Khutbah Jumat. Maka Hasuna akan memberikan sedikit penjelasan berkaitan dengan 5 rukun Khutbah Jumat. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat untuk semuanya.
Ibadah sholat Jumat memiliki ketentuan-ketentuan yang perlu diketahui dan harus dilaksanakan dengan baik. Lebih khusus pada pelaksanaan Khutbah Jumat yang memang tidak bisa dipisahkan dalam pelaksanaan Sholat Jumat.
Khutbah Jumat pelaksanaannya adalah sebelum Sholat Jumat dikerjakan. Khutbah dilakukan dua kami, antara khutbah pertama dan kedua dipisahkan dengan duduk. Selain itu Khutbah Jumat memiliki 5 rukun lain yang wajib terpenuhi. Sejumlah rukun disyaratkan menggunakan bahasa Arab dan wajib dilaksanakan berurutan atau berkesinambungan.
Sahabat Hasuna, dikutip dari jatim.nu.or.id, berikut ini 5 rukun Khutbah Jumat yang wajib terpenuhi.
1. Memuji kepada Allah di kedua Khutbah
Yang pertama, disyaratkan memuji Allah dengan kata “hamdun” dan lafadh lain yang masih satu akar kata. Misalnya “alhamdu”, “nahmadu”, “ahmadu”. Kemudian dalam kata “Allah” tertentu untuk menggunakan lafadh jalalah, tidak cukup hanya memakai asma Allah lain.
Syekh Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan:
Disyaratkan adanya pujian kepada Allah menggunakan kata Allah dan lafadh hamdun atau lafadh-lafadh yang satu akar kata dengannya. Seperti alhamdulillah, ahmadu-Llâha, Allâha ahmadu, Lillâhi al-hamdu, ana hamidun lillâhi, tidak cukup al-hamdu lirrahmân, asy-syukru lillâhi, dan sejenisnya, maka tidak mencukupi. (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Al-Minhaj al-Qawim Hamisy Hasyiyah al-Turmusi, Jedah, Dar al-Minhaj, 2011, juz.4, halaman: 246).
2. Membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
Membaca Shalawat wajib dilakukan dalam kedua khutbah. Ketentuan pelaksanaannya harus menggunakan kata “al-shalatu” dan lafadh yang satu akar kata dengannya. Nah, untuk asma Nabi Muhammad, tidak tertentu menggunakan nama “Muhammad”, seperti “al-Rasul”, “Ahmad”, “al-Nabi”, “al-Basyir”, “al-Nadzir” dan lain-lain.
3. Berwasiat dengan Ketakwaan
Berwasiat dengan ketakwaan ini juga wajib ada dalam kedua khutbah. Dan rukun khutbah ketiga ini tidak memiliki ketentuan redaksi yang paten. Pada prinsipnya setiap pesan kebaikan yang mengajak ketaatan atau menjauhi kemaksiatan. Misalnya saja, “Athi’ullaha, taatlah kalian kepada Allah”, “ittaqullaha, bertakwalah kalian kepada Allah”, “inzajiru ‘anil makshiat, jauhilah makshiat”.
4. Membaca Ayat Suci Al Quran
Membaca ayat suci Al Quran ini wajib ada dalam salah satu khutbah. Standarnya adalah ayat Al-Qur’an yang bisa memberikan pemahaman makna yang dimaksud secara sempurna. Bisa ayat yang berkaitan dengan janji-janji, ancaman, mauizhah, cerita dan lain sebagainya.
5. Berdoa untuk Kaum Mukmin
Rukun Khutbah Jumat ini dilakukan di khutbah terakhir, dan mendoakan kaum mukminin dalam khutbah Jumat disyaratkan isi kandungannya mengarah kepada nuansa akhirat. Seperti “allahumma ajirnâ minannâr, ya Allah semoga engkau menyelematkan kami dari neraka”, “allâhumma ighfir lil muslimîn wal muslimât, ya Allah ampunilah kaum muslimin dan muslimat”.